ONEWS - Senat Argentina dengan suara tipis menyetujui paket reformasi ekonomi kontroversial yang diusulkan oleh Presiden Javier Milei. Persetujuan ini terjadi di tengah bentrokan keras antara pengunjuk rasa dan polisi antihuru-hara di luar Gedung Kongres.
Para demonstran di Buenos Aires, yang menilai bahwa langkah-langkah tersebut akan menyakiti jutaan warga Argentina, melemparkan bom molotov dan batu, serta membakar mobil. Sejumlah orang dilaporkan terluka, dengan media lokal menggambarkan situasi pada Rabu sebagai "medan perang".
Reformasi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali ekonomi negara yang sedang terpuruk, termasuk deklarasi keadaan darurat ekonomi, pemotongan pensiun, dan pengurangan hak-hak buruh. Presiden Milei, seorang ekonom sayap kanan, terpilih di tengah krisis ekonomi yang mendalam dan masih berjuang untuk mengatasinya setelah enam bulan menjabat. Inflasi tahunan saat ini mendekati 300%, sementara lebih dari separuh warga Argentina kini hidup dalam kemiskinan.
Langkah-langkah "kejut" yang diusulkan oleh Milei ditentang oleh partai-partai politik sayap kiri, serikat pekerja, dan organisasi sosial. Namun, mosi tersebut awalnya berakhir imbang 36-36 di Senat, sebelum Ketua Senat, Wakil Presiden Victoria Villarruel, memecahkan kebuntuan.
"Bagi warga Argentina yang menderita, yang menunggu, yang tidak ingin melihat anak-anak mereka meninggalkan negara ini... suara saya adalah afirmatif," kata Villarruel setelah memecahkan kebuntuan tersebut. RUU yang terdiri dari 328 pasal ini akan diperiksa satu per satu sebelum diharapkan mendapatkan persetujuan penuh pada Kamis. Setelah itu, RUU ini akan dikembalikan ke majelis rendah untuk persetujuan akhir.